Dzikir

Dzikir



Suatu ketika seorang bayi siap dilahirkan ke dunia, menjelang diturunkan dia bertanya kpd Tuhan.

Bayi : Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirim aku ke dunia. Tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah.

Tuhan : Aku telah memilih satu malaikat untuk menjaga dan mengasihi mu.

Bayi : Tapi di surga apa yang saya lakukan hanya bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia.

Tuhan : Malaikat mu akan bernyanyi dan tersenyum untuk mu setiap hari, dan engkau akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia.

Bayi : Dan apa yg dpt saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada mu.

Tuhan : Malaikat mu akan mengajarkan bagai mana cara kamu berdo'a.

Bayi : Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya.

Tuhan : Malaikat mu akan melindungi mu dengan taruhan jiwanya sekalipun.

Bayi : Tapi saya akan merasa sedih karena tdk bisa melihat engkau lagi.

Tuhan : Malaikat mu akan menceritakan kepada mu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar engkau bisa kembali kepada ku walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisi mu.
Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang bayi dengan suara lirih bertanya.

Bayi : Tuhan.... jika saya harus pergi sekarang, bisa kah engkau memberitahuku siapakah nama malaikat di rumah ku nanti.

Tuhan : Kamu dapat memanggil makaikat mu itu ..... IBU ......
Kenang lah ibu yang menyayangi mu, untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika engkau pergi.
Ingat kah engkau ketika ibu rela tidur tanpa selimut demi melihat mu tidur nyenyak dgn dua selimut membalut tubuh mu.
Ingatkah engkau..... ketika jemari lembut ibu mengusap kepala mu.
Dan ingatkah kamu ketika air mata menetes dari mata ibu mu ketika kamu terbaring sakit.....
Sesekali jenguklah ibu mu yang selalu menantikan kepulangan mu di rumah tempat kau dilahirkan.
Kembalilah....mohon maaf.... 
kepada ibu mu yang selalu rindu akan senyuman mu.
Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang ketika ibu telah tiada.
Tidak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita.... tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia.
Yang ada hanya kamar kosong yang tiada penghuninya....yang ada hanya baju yang tergantung di lemarinya.
Tak ada lagi.... dan tak akan ada lagi... yang akan meneteskan air mata mendo'akan mu disetiap hembusan nafasnya.
Pulang... dan kembaliklah segera... peluklah ibu yang selalu menyayangi mu.
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukan mu dan berilah yang terbaik diakhir hayat nya...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top