KEMATIAN ADALAH SEBAIK-BAIKNYA NASEHAT
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Āli `Īmrān [3]: 185)
Kematian adalah langkah awal dari perjalanan agung yang memisahkan suami dari istrinya, orang tua dari anaknya, kekasih dari yang dicintainya dan saudagar dari kekayaannya. Perjalanan yang bermuara kepada keabadian; kenikmatan Surga atau kesengsaraan Neraka. Kematian merupakan hal yang diyakini namun sering kali sengaja dilupakan atau terlupakan; perkara yang diketahui akan tetapi begitu banyak diabaikan
Tidak cukupkah kematian sebagai nasehat? Bayangkanlah ketika datangnya kematian dengan sekaratnya, alam kubur dengan kesunyian dan kegelapannya, hari kebangkitan dengan detail perhitungannya, serta Neraka dengan siksanya yang kekal atau Surga dengan kenikmatannya nan abadi.
Kita masih saja terperdaya oleh kelezatan dunia yang fana. Saat kematian membawa kita ke kubur, adakah kenikmatan dunia yang masih terasa? Semuanya musnah tak berbekas. Mana rumah yang megah, pakaian yang indah, wajah yang rupawan, tubuh yang bagus, istri yang jelita, kekasih yang dicintai, anak yang dibanggakan, jabatan yang tinggi dan kedudukan yang terhormat? Kita terbenam dalam tanah. Di atas, bawah, kanan dan kiri kita hanyalah tanah. Tiada kawan kecuali kegelapan yang sangat pekat, kesempitan dan serangga yang menggerogoti daging kita. Kita benar-benar mengharapkan kumpulan amal shalih yang mendampingi dan membantu kita, namun sayangnya harapan dan penyesalan tidak lagi berguna
Kita menganggap kematian itu berada pada posisi yang sangat jauh dari kita, padahal ia begitu dekatnya. Waktu berlalu bagaikan kedipan mata. Masa kecil dan remaja bertahun-tahun yang lalu hanyalah bagai hari kemarin, dan tanpa terasa kita telah berada di hari ini. Begitu pula yang akan terjadi dengan esok hari. Sampai kemudian kematian tiba-tiba datang menjemput kita untuk mengarungi sebuah perjalanan yang sangat penjang dan berat, sementara kita belum memiliki bekal untuk itu, karena kesengajaan dan kelalaian kita
Ikhwan Rohimakumullah,oleh karena itu mari kita manfaatkan umur kita dengan sebaik baiknya,yaitu dengan kita gunakan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,sebelum datang penghancur keledzatan dan pemutus kenikmatan yaitu kematian
Nabi SAW bersabda:“Perbanyaklah mengingat pemutus segala
"kelezatan yakni kematian
Kematian adalah langkah awal dari perjalanan agung yang memisahkan suami dari istrinya, orang tua dari anaknya, kekasih dari yang dicintainya dan saudagar dari kekayaannya. Perjalanan yang bermuara kepada keabadian; kenikmatan Surga atau kesengsaraan Neraka. Kematian merupakan hal yang diyakini namun sering kali sengaja dilupakan atau terlupakan; perkara yang diketahui akan tetapi begitu banyak diabaikan
Tidak cukupkah kematian sebagai nasehat? Bayangkanlah ketika datangnya kematian dengan sekaratnya, alam kubur dengan kesunyian dan kegelapannya, hari kebangkitan dengan detail perhitungannya, serta Neraka dengan siksanya yang kekal atau Surga dengan kenikmatannya nan abadi.Kita masih saja terperdaya oleh kelezatan dunia yang fana. Saat kematian membawa kita ke kubur, adakah kenikmatan dunia yang masih terasa? Semuanya musnah tak berbekas. Mana rumah yang megah, pakaian yang indah, wajah yang rupawan, tubuh yang bagus, istri yang jelita, kekasih yang dicintai, anak yang dibanggakan, jabatan yang tinggi dan kedudukan yang terhormat? Kita terbenam dalam tanah. Di atas, bawah, kanan dan kiri kita hanyalah tanah. Tiada kawan kecuali kegelapan yang sangat pekat, kesempitan dan serangga yang menggerogoti daging kita. Kita benar-benar mengharapkan kumpulan amal shalih yang mendampingi dan membantu kita, namun sayangnya harapan dan penyesalan tidak lagi berguna
Kita menganggap kematian itu berada pada posisi yang sangat jauh dari kita, padahal ia begitu dekatnya. Waktu berlalu bagaikan kedipan mata. Masa kecil dan remaja bertahun-tahun yang lalu hanyalah bagai hari kemarin, dan tanpa terasa kita telah berada di hari ini. Begitu pula yang akan terjadi dengan esok hari. Sampai kemudian kematian tiba-tiba datang menjemput kita untuk mengarungi sebuah perjalanan yang sangat penjang dan berat, sementara kita belum memiliki bekal untuk itu, karena kesengajaan dan kelalaian kita
Ikhwan Rohimakumullah,oleh karena itu mari kita manfaatkan umur kita dengan sebaik baiknya,yaitu dengan kita gunakan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,sebelum datang penghancur keledzatan dan pemutus kenikmatan yaitu kematianNabi SAW bersabda:“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan yakni kematian."
0 komentar:
Posting Komentar